Contoh Tugas Seni Budaya - Kritik Tari

Contoh Tugas Seni Budaya - Kritik Tari
Contoh Tugas Seni Budaya - Kritik Tari - Berikut merupakan salah satu contoh tugas seni budaya - kritik tari.Tugas kritik ini pada kurikulum akan diberikan sewaktu kelas X di semester 2.Jadi, siap-siap ya sob.Karena tugas kritik ini tidak hanya sekali, namun berulang-ulang kali ( bila sobat tidak beruntung xD ).

Perlu diingat bahwa ini hanya sekedar contoh dan referensi, namun tidak sesempurna kritik dari seorang pengkritik.Kritik berikut ditulis oleh seorang pelajar, dan masih ingin belajar.So, bila ada kekurangannya saling share aja ya sob !




KRITIK TARI

Tari Tradisional dari Bali – Tarian Kecak


TARI KECAK

Di kritik oleh Aldi Muhamad Fahrezi
Asal kelas X ( sepuluh ) TKJ 2
Nomor absen 02

A. Deskripsi
Tari Kecak atau biasa disebut tari "Cak" dan tari api (Fire Dance) merupakan tari tradisional yang berasal dari Bali.Tari ini biasanya dipertunjukan massal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari.Karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Shinta, tari ini tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.    

            Beberapa sumber menyebutkan bahwa tari kecak ini diciptakan pada tahun 1930-an oleh Wayan Limbak yang bekerja sama dengan pelukis Jerman, Walter Spies berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana.

            Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.Selain kisah Ramayana, ada beberapa judul dan tema kecak yang sering dipentaskan seperti “Kecak Subali & Sugriwa ( diciptakan pada tahun 1976 )” dan “Kecak Dewa Ruci ( diciptakan pada tahun 1982 )”

B. Analisis
Sesuai dengan jenisnya yang merupakan sendra tari, gerakan tari kecak dibagi menjadi 4 adegan utama yang secara keseluruhan merupakan lakon kisah Ramayana, yaitu:
1.     Adegan pertama mengkisahkan Sinta ketika diculik oleh Rahwana saat Rama mengejar atau berburu kijang emas di hutan.
2.     Adegan kedua mengkisahkan seekor burung garuda yang berusaha menolong Dewi Sinta saat diculik Rahwana. Burung tersebut kemudian gagal menolong karena sayapnya putus setelah ditebas Rahwana. Rahwana pun berhasil membawa Dewi Shinta ke kerajaannya, Alengka Pura.
3.     Adegan ketiga mengkisahkan Rama dan Laksmana yang tersesat di tengah hutan dan tersadar bahwa Sintha telah diculik. Rama pun meminta Hanoman untuk menyelamatkan Shinta dengan memberikan cincinnya sebagai bukti bahwa ia adalah utusan Rama.
4.     Adegan keempat mengkisahkan Sinta yang tengah meratapi nasibnya di taman Alengka Pura. Hanoman yang muncul menyampaikan pesan pada Shinta agar tenang karena Rama akan menyelamatkannya. Hanoman sebelum pergi membakar dan mengobrak abrik Alengka. Pada adegan ini para penari menari di atas bara api yang menyala panas.

Tidak seperti tari Bali lainnya yang menggunakan gamelan sebagai music pengiring, tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara-suara mulut seperti “cak cak ke cak cak ke” yang diteriakan penari.Oleh Karena itu tari ini disebut tari kecak. Bunyi gemerincing gelang kaki yang dihentakan setiap penari juga menambah riuh dan dinamisnya tarian ini. Meski tanpa tetabuhan, dua bunyi pengiring tersebut justru membuat pertunjukan tari ini semakin khas.

Tari kecak umumnya dimainkan oleh 50 sd 70 orang.Akan tetapi, jumlah pemainnya sendiri sebetulnya tidak ada batasan .

Secara umum penari kecak yang semuanya pria mengenakan kostum atau busana berupa bawahan celana hitam yang dilengkapi dengan selendang kotak-kotak hitam putih seperti warna papan catur.Mereka tidak menggunakan atasan alias hanya bertelanjang dada, tapi menggunakan gelang kaki yang dilengkapi dengan kerincingan yang akan berbunyi bila kaki mereka dihentakkan.

Salah satu tempat di Bali yang menampilkan pentas tari kecak ialah di Uluwatu.Berbeda dengan tari kecak di Bali lainnya, hal yang menarik dari Kecak Uluwatu ialah Karena atraksinya bersamaan dengan matahari tenggelam ( sunset ).

C. Interpretasi
Tari kecak berasal dari ritual pemujaan masyarakat Bali kuno terhadap Tuhan dan roh leluhur yang disebut ritual Sanghyang.Dalam ritual ini, para penari umumnya berada dalam kondisi tidak sadar dan dipercaya mampu melakukan komunikasi dengan Tuhan untuk menyampaikan harapan-harapan dan keinginan rakyat.            
Bentuk - bentuk "Sakral" dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.

D. Evaluasi
Sungguh tari yang sangat unik.Tidak menggunakan alat music, dan pula tidak memakan banyak biaya pentas.Penari nya sendiri bebas, tidak ditentukan jumlahnya.


Pernah pula pada tanggal 29 september 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali tarian ini dipentaskan oleh 5000 orang penari secara bersamaan untuk memecahkan rekor MURI.Semua penari tari kecak disetting melingkar mengelilingi satu lakon yang tengah mendrama di bagian tengah lingkaran, mulai dari Rahwana, Dewi Shinta, Sri Rama, Hanoman, dan Laksamana.Tarian sederhana, namun harta indah bagi nusantara.
Read More